Sejumlah hotel di Jakarta kini masuk pasar properti dengan label dijual cepat dan murah. Para pemilik hotel mulai melepaskan aset mereka akibat tekanan ekonomi, turunnya tingkat hunian, serta perubahan tren pariwisata dan bisnis pascapandemi. Mereka memilih menjual properti agar bisa menyelamatkan arus kas dan menghindari kerugian jangka panjang.
Agen properti mengonfirmasi bahwa minat jual hotel meningkat signifikan dalam beberapa bulan terakhir. Mereka mencatat banyak hotel berbintang tiga hingga empat yang kini dipasarkan dengan harga jauh di bawah nilai pasar. Beberapa pemilik bahkan menawarkan diskon tambahan bagi pembeli serius yang siap bayar tunai.
“Pemilik ingin lepas cepat karena beban operasional terlalu berat. Mereka tidak bisa terus menutup kerugian tiap bulan,” ujar salah satu agen properti di Jakarta rtp medusa88.
Investor pun mulai melirik peluang ini. Mereka memburu properti strategis di kawasan pusat bisnis, dekat stasiun, atau sekitar area wisata. Beberapa di antaranya berencana mengubah fungsi hotel menjadi apartemen sewa, co-living space, atau gedung perkantoran.
Pemerintah daerah mencermati fenomena ini dengan serius. Mereka mendorong pelaku industri perhotelan untuk beradaptasi dan berinovasi agar tidak terus kehilangan nilai aset. Namun, mereka juga membuka peluang baru bagi investasi dan peremajaan fungsi bangunan.
Fenomena jual cepat hotel di Jakarta mencerminkan dinamika baru dalam sektor properti. Pemilik melepas aset, pembeli memburu kesempatan, dan pasar terus bergerak mencari bentuk baru. Di tengah perubahan ini, siapa yang cepat melihat peluang, bisa memetik hasil maksimal.